MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

Kata hasud dalam bahasa arab berarti orang yang memiliki sifat dengki/iri hati. Dengki/ iri hati adalah satu sikap mental seseorang yang tidak senang melihat orang lain mendapat kenikmatan hidup dan berusaha untuk melenyapkanya. Sifat ini harus kita hindari dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sebuah hadist yang sanadnya bersambung kepada Zubair bin al-‘Awwam, Rasulullah SAW bersabda : “Telah menjalar kepada kalian penyakit umat-umat sebelum kamu, yaitu(penyakit) hasud
dan permusushan. Sifat permusuhan merupakan suatu yang bisa merusak dan membinasakan.yakni merusak agam. Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak di anggap beriman sampai kalian saling mencintai (satu sama lain). Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang jika kalian mengamalkanya, maka kalian akan saling menyayangi, sebarkanlah salam di antara kita”

Dalam hadist lain yang sanadnya bersambung kepada Salim dari ayahnya, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak di perbolehkan hasud kecuali kepada dua orang, yakni kepada seorang laki-laki yang di berikan  al-Qur’an oleh Allah SWT sedangkan dia mengamalkannya siang dan malah; dan kepada seorang laki-laki yang di berikan harta oleh Allah SWT lalu dia menginfakannya di jalan yang benar siang dan malam”  (HR Bukhari dan Muslim).

Seorang yang beriman kepada qada’ dan qadar tentu tidak akan bersikap dengki kepada orang lain yang mempunyai kelebihan karena ia menyadari bahwa hal itu merupakan kehendak Allah. Sebagian firman Allah dalam Q.S. An-Nisa ayat 54, yang artinya:  “Adakah (patut) mereka iri hati (dengki) kepada manusia(muhammad) atas karunia yang telah diberikan Allah kepada mereka” (Q.S. An-Nisa: 54).

Sifat hasud sangat membahayakan kehidupan manusia antara lain:

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, yang artinya : “Dari Abu Hurairah katanya: telah bersabda Rasulullah SAW : Hendaklah engkau menjauhkan diri dari sifat hasud, sebab sifat hasud memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar” (HR Abu Daud).

Hadist tersebut menunjukan bahwa kita diperintahkan menjauhi sifat hasud, karena sifat hasud dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

Cara menghindari sifat hasud antara lain sebagai berikut: